Hari Baik Pindah Tempat Usaha Menurut Islam

Hari Baik Pindah Tempat Usaha Menurut Islam

Hari Baik Pindah Tempat Usaha Menurut Islam

Dalam Islam, semua hari pada dasarnya adalah baik. Konsep hari “sial” atau “buruk” sangat dilarang karena dapat mengarah pada tahayul (mitos) yang bertentangan dengan prinsip tauhid. Allah SWT adalah penentu segala kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu, bagi seorang Muslim, pindah tempat usaha, sama halnya dengan memulai aktivitas penting lainnya, didasarkan pada kesiapan, niat yang lurus, dan yang terpenting, mengamalkan adab-adab syar’i (sesuai syariat) agar usaha tersebut mendapatkan keberkahan.

I. Pandangan Islam tentang “Hari Baik” untuk Memulai Usaha

Tidak ada dalil spesifik dari Al-Qur’an maupun Hadits Shahih yang secara mutlak menentukan hari tertentu sebagai satu-satunya waktu yang baik untuk pindah atau memulai usaha baru.

1. Semua Hari Adalah Baik

Prinsip utama dalam Islam adalah bahwa semua hari adalah hari baik untuk beraktivitas, selama diniatkan karena Allah dan dilakukan dengan cara yang halal. Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah kamu membenci masa (waktu), karena sesungguhnya Allah adalah Dahr (masa/waktu).” (HR. Muslim).

2. Hari yang Dianjurkan oleh Ulama

Meskipun tidak ada ketentuan langsung dari Nabi, beberapa ulama, seperti yang tercantum dalam kitab-kitab klasik, memberikan rekomendasi hari dan waktu berdasarkan pengalaman dan pengharapan akan kebaikan:

HariWaktu yang Dianjurkan (Berdasarkan Kitab Syamsul Ma’arif al-Kubra)Keterangan
SelasaAntara pukul 08.00–09.00Diharapkan menjadi waktu yang baik untuk memulai perniagaan.
JumatAntara pukul 13.00–14.00Hari Jumat (Sayyidul Ayyam) dianggap sebagai raja hari yang penuh berkah.
SabtuAntara pukul 14.00–15.00Diharapkan dapat terhindar dari kerugian atau kebangkrutan.

Catatan Penting: Rekomendasi waktu ini sebaiknya dijadikan pedoman saja, dan bukan sebagai keyakinan mutlak yang mengalahkan kewajiban untuk bertawakal kepada Allah.

II. Adab dan Amalan Syar’i Saat Pindah Tempat Usaha

Hal yang jauh lebih penting daripada mencari hari baik adalah melaksanakan adab-adab syar’i saat memasuki tempat usaha baru. Amalan ini bertujuan untuk memohon perlindungan dari gangguan setan dan mendatangkan keberkahan rezeki.

1. Niat yang Ikhlas dan Tawakal

Niatkan perpindahan tempat usaha untuk meraih rezeki yang halal dan sebagai sarana beribadah kepada Allah SWT. Tawakal (menyerahkan segala urusan kepada Allah) adalah kunci keberhasilan.

2. Membaca Basmalah dan Mengucapkan Salam

Saat pertama kali masuk ke tempat usaha yang baru, ucapkan:

  • Basmalah:
    • بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
    • (Bismillahirrahmannirrahim)
  • Salam:
    • السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
    • (Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh)
    • Mengucapkan salam, meskipun tempat tersebut masih kosong, akan mendatangkan berkah bagi diri sendiri dan tempat yang dimasuki (QS An-Nur: 61).

3. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an (Terutama Surah Al-Baqarah)

Salah satu sunnah yang dianjurkan saat menempati tempat baru (termasuk tempat usaha) adalah membacakan Surah Al-Baqarah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim).

4. Melaksanakan Shalat Sunnah

Dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah dua rakaat saat pertama kali memasuki tempat baru (masjid atau rumah/tempat usaha) sebagai bentuk syukur dan permohonan perlindungan dari keburukan.

5. Membaca Doa Khusus untuk Memohon Kebaikan

Saat memasuki tempat baru, panjatkan doa-doa yang diajarkan, di antaranya:

DoaArab dan Terjemahan
Doa Masuk & Keluar Tempat (HR. Abu Daud)اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dari rumah/tempat yang kumasuki dan kebaikan dari tempat yang kutinggalkan. Dengan menyebut nama Allah aku masuk dan keluar, dan kepada Allah, Tuhan kami, kami bertawakal.”
Doa Memohon Tempat yang Diberkahi (QS Al-Mu’minun: 29)رَّبِّ أَنزِلْنِى مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْمُنزِلِينَ
Artinya: “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.”

6. Mengadakan Syukuran atau Sedekah

Mengadakan acara syukuran (walimah) kecil-kecilan dengan mengundang kerabat, tetangga, atau menyantuni fakir miskin di tempat usaha baru merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan cara menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar.

III. Hal yang Harus Dihindari

Seorang Muslim wajib menjauhi segala bentuk praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti:

  1. Percaya Tahayul/Primbon: Menentukan hari baik mutlak berdasarkan perhitungan weton, zodiak, atau primbon Jawa/non-Islam, karena hal ini dapat mengurangi nilai tawakal dan mengarah pada kesyirikan.
  2. Menyertakan Benda Berbau Syirik: Menaruh benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan spiritual atau jimat untuk “penarik rezeki” karena hal tersebut adalah perbuatan syirik yang sangat dilarang dalam Islam.

Kesimpulan:

Inti dari Hari Baik Pindah Tempat Usaha dalam Islam bukanlah tanggal atau jam tertentu, melainkan kualitas niat dan kesesuaian amalannya dengan syariat. Selama perpindahan dilakukan dengan niat yang ikhlas, persiapan yang matang, dan diiringi dengan doa serta adab-adab yang dicontohkan, maka setiap hari adalah hari yang baik untuk menjemput rezeki yang berkah.

Leave a Reply