Setiap Muslim tahu kisah Isra Mi’raj. Namun, banyak yang terlewat pada bagian yang paling krusial: Persiapan spiritual terberat yang dialami Nabi Muhammad SAW sebelum menerima perintah Shalat—yaitu peristiwa Syaqqu ash-Shadr (pembedahan dada)
Melalui kajian Kitab Dardir Bainama, Kang herman membuka tirai episode pertama perjalanan ini dengan fokus yang mengejutkan: Ternyata, pembedahan dada Nabi bukan hanya terjadi sekali saat menjelang Mi’raj, melainkan lima kali sepanjang hidup beliau!
Berikut adalah intisari dari pelajaran berharga ini, yang wajib Anda ketahui sebelum menyelami kisah Mi’raj yang lebih jauh.
1. Misi Tiga Malaikat: Penjemputan di Hijir Ismail
Kajian dimulai dengan penetapan lokasi awal keberangkatan Nabi: Beliau sedang berbaring di samping Ka’bah, di area Hijir Ismail.
- Tim Penjemput: Tiga malaikat mulia—Jibril, Mikail, dan Israfil—turun ke bumi dalam rupa manusia tertampan, membawa misi agung dari Allah: menjemput Nabi untuk menyaksikan keindahan alam semesta dan kekuasaan Allah yang belum pernah dinikmati siapa pun [11:06].
- Tujuan Akhir: Setelah meninjau alam semesta, Nabi akan dibawa menghadap dan munajat langsung kepada Allah SWT [12:06].
2. Kontroversi Alat Pembedahan Jibril
Salah satu pertanyaan terpenting dalam kitab-kitab klasik adalah: Apa yang digunakan Malaikat Jibril untuk membedah dada Nabi?
- Pendapat Mayoritas Ulama: Sebagian besar ulama, termasuk Imam Nawawi, Imam Munziri, dan Imam Suyuti, berpendapat bahwa Jibril menggunakan alat (seperti pisau tajam atau sejenisnya) [17:05]. Pendapat ini diambil untuk menunjukkan bahwa, secara zahir, segala sesuatu tetap tunduk pada hukum sebab-akibat di alam dunia.
- Pendapat Kedua: Sebagian ulama lain berpendapat bahwa Jibril tidak menggunakan alat apa pun, karena Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu (Innallaha ‘ala kulli syai’in Qadir) [17:38].
Meskipun berbeda pandangan, intinya sama: pembedahan itu terjadi atas kehendak Allah sebagai persiapan spiritual.
3. Rahasia 5 Kali Pembedahan: Persiapan Tiada Henti
Poin terpenting yang diulas Kang herman adalah bahwa Syaqqu ash-Shadr jelang Mi’raj hanyalah yang kelima. Keempat pembedahan sebelumnya adalah tahapan penting untuk menguatkan mental dan spiritual beliau:
| Urutan | Usia Nabi (Perkiraan) | Hikmah Pembedahan |
| Pertama | 4 Tahun (Saat diasuh Halimah As-Sa’diyah) | Menjauhkan Nabi dari godaan nafsu dan setan sejak usia dini [20:05]. |
| Kedua | 10 Tahun | Menguatkan Nabi agar mampu menghadapi pancaroba dan ombang-ambing usia remaja [20:47]. |
| Ketiga | 15 Tahun | Memberikan bekal sempurna agar menjadi laki-laki yang tangguh dan mengetahui kewajiban sebagai calon Rasul [21:49]. |
| Keempat | 40 Tahun (Saat diangkat jadi Rasul) | Mempersiapkan hati beliau agar ikhlas, jujur, dan bijaksana dalam menerima tugas kerasulan [22:34]. |
| Kelima | Menjelang Isra Mi’raj | Mempersiapkan Nabi siap lahir batin untuk Munajat dan bertemu langsung dengan Allah SWT [23:06]. |
Ambil Pelajaran: Persiapan Spiritual Adalah Segalanya
Kang herman menutup kajian dengan hikmah mendalam: Syaqqu ash-Shadr mengajarkan kita bahwa untuk mencapai derajat spiritual tertinggi (seperti Mi’raj yang identik dengan Shalat), diperlukan persiapan dan pemurnian hati yang bertahap dan berkelanjutan.
Ingin tahu lebih dalam tentang setiap tahapan pembedahan ini? Tonton kajian lengkapnya!
Tonton Kajian Lengkap Dardir Bainama 01 di sini:
Leave a Reply