Peringatan Keras Belajar Nahwu Otodidak

Belajar jurumiyah tanpa guru

Peringatan Keras Belajar Nahwu Otodidak

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bagi seluruh sahabat yang bersemangat dalam menuntut ilmu, khususnya yang sedang mengikuti serial pembelajaran Kitab Jurumiyah (ilmu Nahwu) di kanal YouTube Kang Herman, ada sebuah pesan krusial yang harus disimak.

Video ini bukanlah materi pelajaran biasa, melainkan sebuah pernyataan penting (disclaimer) yang menegaskan kembali adab dan metodologi yang benar dalam menuntut ilmu agama. Intinya: Video ini tidak dianjurkan sebagai satu-satunya sumber belajar bagi pemula tanpa bimbingan langsung dari seorang guru [02:14].

Siapa Audiens Utama Video Pembelajaran Jurumiyah Ini?

Serial video ini sejatinya ditujukan untuk dua kalangan utama [00:55]:

  1. Bakal Calon Santri: Sebagai bekal awal atau pengantar agar tidak terlalu asing dengan istilah-istilah dasar dalam ilmu Nahwu saat memulai perjalanan di pondok pesantren [01:04].
  2. Santri yang Ingin Muraja’ah (Mengulang): Bagi mereka yang pernah belajar Kitab Jurumiyah namun ingin menyegarkan kembali ingatan dan memperkuat pemahaman yang telah dimiliki [01:30].

Bahaya Belajar Ilmu Alat Tanpa Bimbingan Guru

Ilmu agama, terutama perangkat ilmu alat seperti Nahwu dan Sharf, memerlukan interaksi langsung dengan seorang ustaz atau ustazah yang mumpuni. Ada banyak hal yang tidak bisa tersampaikan hanya melalui video rekaman [02:31].

Kang Herman menegaskan bahwa belajar yang sempurna adalah berhadapan langsung (talaqqi) dengan guru. Ini bukan hanya soal transfer informasi, melainkan ada beberapa aspek keberkahan yang hanya bisa didapatkan melalui bimbingan langsung:

  • Keberkahan Sanad: Adanya mata rantai keilmuan yang tersambung [02:58].
  • Adab dalam Bertanya: Kesempatan untuk berinteraksi sesuai adab menuntut ilmu.
  • Koreksi Langsung: Adanya perbaikan segera ketika terjadi kesalahan pemahaman [02:58].
  • Bimbingan Ruhani: Petunjuk spiritual dari seorang pengajar.

Hal yang paling dikhawatirkan, jika belajar hanya dari video tanpa bimbingan, adalah timbulnya kesalahpahaman konsep yang justru akan lebih sulit untuk diperbaiki di kemudian hari [03:17].

Guru adalah Prioritas Utama, Video adalah Suplemen

Ingatlah pepatah Arab yang sangat penting dalam menuntut ilmu [04:19]:

“Barang siapa yang gurunya adalah buku semata, maka kesalahannya akan lebih banyak daripada kebenarannya.” [04:27]

Oleh karena itu, sahabat sekalian diimbau dengan sungguh-sungguh:

  1. Prioritas Utama adalah Guru: Carilah guru terdekat di lingkungan Anda dan hadiri majelis-majelis ilmu yang dibimbing langsung oleh ustaz/ustazah yang jelas keilmuannya [03:43].
  2. Video sebagai Suplemen: Anggaplah video-video di kanal ini sebagai suplemen atau teman muraja’ah, bukan sebagai guru utama Anda [04:37]. Prioritas utama tetaplah belajar secara talaqqi (bertatap muka langsung) dengan guru yang terpercaya [04:48].

Semoga Allah senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah untuk menempuh jalan ilmu yang lurus dan benar. Amin Ya Rabbal Alamin.

Tonton video selengkapnya di sini

Related posts:

Leave a Reply